Selasa, 22 September 2015

resensi




Resensi buku

 

Identitas buku

Judul Buku                   : Islam Nusantara Dialog Tradisi dan Agama Faktual

Penulis                          : M. Rikza Chamani

Penerbit                         : Pustaka Zaman

Jumlah halaman            : 89 + xiv halaman

Tahun terbit                  : Juli 2015

Kota terbit                    : Semarang

Cetakan                         : pertama

 

Ulasan buku

Secara etimologis, bahwa Islam Nusantara berasal dari dua kata, yakni Islam dan Nusantara. Islam berarti agama yang diajarkan oleh Nabi dengan sumber Al-Qur’an dan hadits yang berkembang keseluruh pelosok dunia. Sedangkan Nusantara sebutan pulau-pulau di Indonesia. Secara terminologis, Islam Nusantara merupakan gerakan Islam Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dengan berbagai macam karakter tradisi, budaya dan pemahaman keagamaan. Islam Nusantara bukan ideologi baru, bukan pula “agama” baru dan bukan reinkarnasi Jaringan Islam Liberal (JIL).

Islam sebagai agama yang selalu dilihat dengan kaca mata doktrin ketuhanan. Doktrin ketuhanan ini melahirkan kebenaran mutlak, saking yakinnya dengan kemutlkan kebenaran dimaksud, semua orang terkadang berubah wujud menjadi “tuhan-tuhan" kecil yang menyebut ini kebenaran dan itu kesalahan. Kebenaran manusia (yang disebut kebenaran Tuhan) tadi itu yang membuat awal dari pintu masuk perbedaan. Oleh sebab itu, Islam normatif ternyata juga melahirnya persepsi beda dalam sisi agama. Keyakinan orang terhadap Islam, Allah, Nabi, dan Al-Qur’an sebagai kitab suci merupakan tanggung jawab individu. Dan isi dari ajaran Islam itu kemudian menjadi tanggung jawab sosial yang perlu didialogkan. Dalam dialog (sebut saja dialog teologi) inilah lahir fanatisme. Tinggal siapa yang mengajarkan fanatisme ini. Sebagai pemikiran, Islam tentu saja lahir dengan beragam pola pikir. Jadi pikiran satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Keanekaragaman Islam Nusantara (Indonesia) adalah rahmat Tuhan. Dan ini menjadi bukti, bahwa kajian keislaman masih sangat menarik untuk didialogkan.

Kelebihan & Kekurangan buku

Dalam buku ini penulis tidak selalu menggunakan pendapatnya sendiri, terkadang dia menyelipkan beberapa pendapat orang lain. Penulis juga tidak memihak kepada salah satu pihak tetapi selalu menjadi penengah. Dalam bahasan buku ini mengambil contoh hal-hal terupdate untuk saat ini. Topik bahasan yang masih hangat dibicarakan khalayak saat ini. Wawasan penulis yang luas, membuat buku ini semakin menarik untuk dibaca. Hal-hal tersebut merupakan point plus dalam buku ini. Untuk kekurangan buku ini sebenarnya tidak banyak, hanya saja terkadang menggunakan bahasa dalam kalimat yang sulit dipahami harus membaca ulang kembali. Dan juga tidak ada gambar dalam contoh, pembaca harus pembayangkan sendiri.

Kesimpulan

Buku ini memberikan contoh pandangan orang terhadap fenomena Islam Nusantara. Penulis mempunyai wawasan dan pandangan luas tentang Islam Nusantara. Contoh-contoh yang diberikan sangat menarik untuk diulas. Buku ini menarik untuk dibaca oleh masyarakat. konsumen saat melihat sampul dan judul bukunya akan terlihat tertarik untuk membacanya. Buku ini cocok sebagai referensi untuk mata kuliah Islam di perguruan Tinggi. Saran pembaca bagi penulis adalah lebih banyak memberi contoh yang sedang dihadapi masa sekarang.