Resensi buku
Identitas buku
Judul Buku :
Islam Nusantara Dialog Tradisi dan Agama Faktual
Penulis :
M. Rikza Chamani
Penerbit :
Pustaka Zaman
Jumlah halaman :
89 + xiv halaman
Tahun terbit :
Juli 2015
Kota terbit :
Semarang
Cetakan :
pertama
Ulasan buku
Secara etimologis, bahwa Islam Nusantara berasal dari dua kata, yakni Islam
dan Nusantara. Islam berarti agama yang diajarkan oleh Nabi dengan sumber
Al-Qur’an dan hadits yang berkembang keseluruh pelosok dunia. Sedangkan
Nusantara sebutan pulau-pulau di Indonesia. Secara terminologis, Islam
Nusantara merupakan gerakan Islam Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945 dengan berbagai macam karakter tradisi, budaya dan
pemahaman keagamaan. Islam Nusantara bukan ideologi baru, bukan pula “agama”
baru dan bukan reinkarnasi Jaringan Islam Liberal (JIL).
Islam sebagai agama yang selalu dilihat dengan kaca mata doktrin ketuhanan.
Doktrin ketuhanan ini melahirkan kebenaran mutlak, saking yakinnya dengan
kemutlkan kebenaran dimaksud, semua orang terkadang berubah wujud menjadi
“tuhan-tuhan" kecil yang menyebut ini kebenaran dan itu kesalahan.
Kebenaran manusia (yang disebut kebenaran Tuhan) tadi itu yang membuat awal
dari pintu masuk perbedaan. Oleh sebab itu, Islam normatif ternyata juga
melahirnya persepsi beda dalam sisi agama. Keyakinan orang terhadap Islam, Allah,
Nabi, dan Al-Qur’an sebagai kitab suci merupakan tanggung jawab individu. Dan
isi dari ajaran Islam itu kemudian menjadi tanggung jawab sosial yang perlu
didialogkan. Dalam dialog (sebut saja dialog teologi) inilah lahir fanatisme.
Tinggal siapa yang mengajarkan fanatisme ini. Sebagai pemikiran, Islam tentu
saja lahir dengan beragam pola pikir. Jadi pikiran satu dengan yang lainnya
berbeda-beda. Keanekaragaman Islam Nusantara (Indonesia) adalah rahmat Tuhan.
Dan ini menjadi bukti, bahwa kajian keislaman masih sangat menarik untuk
didialogkan.
Kelebihan & Kekurangan buku
Dalam buku ini penulis tidak selalu menggunakan pendapatnya sendiri,
terkadang dia menyelipkan beberapa pendapat orang lain. Penulis juga tidak
memihak kepada salah satu pihak tetapi selalu menjadi penengah. Dalam bahasan
buku ini mengambil contoh hal-hal terupdate untuk saat ini. Topik bahasan yang
masih hangat dibicarakan khalayak saat ini. Wawasan penulis yang luas, membuat
buku ini semakin menarik untuk dibaca. Hal-hal tersebut merupakan point plus
dalam buku ini. Untuk kekurangan buku ini sebenarnya tidak banyak, hanya saja
terkadang menggunakan bahasa dalam kalimat yang sulit dipahami harus membaca
ulang kembali. Dan juga tidak ada gambar dalam contoh, pembaca harus
pembayangkan sendiri.
Kesimpulan
Buku ini memberikan contoh pandangan orang terhadap fenomena Islam
Nusantara. Penulis mempunyai wawasan dan pandangan luas tentang Islam
Nusantara. Contoh-contoh yang diberikan sangat menarik untuk diulas. Buku ini
menarik untuk dibaca oleh masyarakat. konsumen saat melihat sampul dan judul
bukunya akan terlihat tertarik untuk membacanya. Buku ini cocok sebagai
referensi untuk mata kuliah Islam di perguruan Tinggi. Saran pembaca bagi
penulis adalah lebih banyak memberi contoh yang sedang dihadapi masa sekarang.